Tim Pengabdi USK Latih Aparatur Gampong Gunakan Sistem Infomasi dan Website

Tim dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala (USK), melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Produk (PKMBP) tahun 2021 telah berhasil menggembangkan Sistem Informasi dan Diseminasi Potensi Gampong pada Mukim Lamtengoh dan 6 (enam) gampong di dalamnya yang menjadi gampong binaan Universitas Syiah Kuala sejak pertengahan tahun 2020. Sistem tersebut dapat diakses secara online melalui laman http://mukimlamteungoh.id/.

Tim pengabdian yang dipimpin oleh Prof. Dr.  Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech, yang juga saat ini menjabat sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK,  pada hari Kamis, tanggal 29 Juli 2021, bersama tim pengabdian menggelar Pelatihan Pemanfaatan Website dan Sistem Informasi Potensi Gampong Lamteungoh bagi operator dan sekretaris gampong. Acara pelatihan digelar di Lab Komputer, Gedung ICT USK dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pelatihan secara langsung (hands-on) berlangsung dari pukul 09.00 s/d 13.00 WIB, dipandu secara langsung oleh Prof. Taufik Fuadi Abidin, Dr. Marzuki, Ridha Ferdhiana, M.Sc., Raudhatul Jannah, dan Firman Maulana Adhari S.Kom. Tujuan utama dari kegiatan pelatihan ini adalah
memastikan bahwa produk yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat nanti akan dapat terus
diperdayagunakan secara maksimal oleh aparatur gampong sehingga keberlanjutan update data dan diseminasi informasi akan terus berlanjut.

Pelatihan terdiri dari 2 (dua) sesi. Sesi pertama adalah
sesi pelatihan Website Informasi Gampong. Pada sesi ini, perangkat desa dilatih agar memahami cara memperbaharui berita, informasi aparatur desa, kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan, dan cara menggunakan fitur pembuatan surat secara online melalui website. Sementara pada sesi
kedua, peserta dilatih agar paham dan lancar menggunakan Sistem Informasi Potensi Gampong Lamtengoh (SiPoLam). Materi pelatihan meliputi cara mengunggah data Prodaskel, mengedit data, mengubah, dan menghapus data serta mutasi data penduduk, mengelola data bantuan, potensi gampong, dan arsip gampong. Setiap sesi disediakan panduan penggunaan aplikasi dan dipraktikkan secara langsung oleh para peserta. Pada akhir acara, peserta pelatihan mendapatkan sertifikat bukti partisipasi dalam pelatihan. Prof. Taufik juga berharap agar sistem diseminasi dan informasi potensi Lamteungoh dapat terus diperbaharui datanya oleh aparatur gampong dan terus dimanfaatkan.

Read More

USK Bina Tujuh Gampong di Mukim Lamteungoh, Kec. Ingin Jaya, Aceh Besar

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mencanangkan program desa binaan di tujuh desa yang berada di dua kemukiman Kabupaten Aceh Besar. Tujuh desa tersebut adalah Desa Lamteungoh, Ujung XII, Lampreh, Lambaro, Bada, dan Kaye Lheue yang berada di kemukiman Lamteungoh. Sementara di kemukiman Lam Ujong, Desa Lamgapang terpilih menjadi salah satu lokasi program tersebut. Peresmian program desa binaan ini dilakukan oleh Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng bersama Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali di Masjid Jamik Babussalam Lamteungoh, Aceh Besar, Kamis (23/7/2020).

Rektor Unsyiah, Prof. Samsul mengatakan, tujuh desa ini menjadi lokasi konsentrasi program Unsyiah untuk meningkatkan taraf kehidupan dan menyejahterakan masyarakat. Dengan sumber daya manusia yang dimiliki Unsyiah, Prof. Samsul berjanji akan membantu masyarakat untuk mengejar ketertinggalan, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup mereka. Untuk itu, ia berharap kegiatan ini dapat didukung oleh seluruh lapisan masyarakat dan perangkat desa.

“Program ini akan berjalan selama dua tahun dan butuh kerja sama dari semua pihak agar berjalan sesuai rencana, sehingga manfaatnya dapat dirasakan bersama,” ujar Prof. Samsul.

Ia juga menambahkan, tujuh desa ini merupakan pilot project desa binaan di Kabupaten Aceh Besar. Jika program ini berjalan baik, maka program serupa akan diperluas ke desa-desa lainnya di Aceh Besar. Bahkan, tak tutup kemungkinan program desa binaan ini juga dikembangkan di kabupaten/kota Aceh lainnya. Ia menargetkan selama dua tahun ini, desa yang menjadi lokasi kegiatan dapat mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan ini diharapkan mampu menyejahterakan masyarakat, sehingga tidak ada lagi warga desa yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Bupati Aceh Besar, Ir. H. Mawardi Ali menyambut baik program yang dicanangkan oleh Unsyiah. Ia menyebutkan program ini sebagai gerakan luar biasa, terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19 yang telah mengubah banyak kehidupan masyarakat. Menurutnya, Unsyiah memiliki SDM melimpah dengan berbagai disiplin ilmu. Keunggulan ini harus mampu dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat desa. Ia berharap program ini dapat berjalan sesuai rencana dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Sementara itu, ketua panitia yang juga sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unsyiah, Dr. Drs. Syamsul Rizal, M.Kes menyebutkan ada empat program utama yang akan dilaksanakan selama dua tahun. Keempat program tersebut meliputi implementasi tridarma perguruan tinggi, aktualisasi merdeka belajar/kampus merdeka, diseminasi hasil pengabdian dan inovasi, serta pendampingan program menuju gampong mandiri. Ia berharap dengan pembinaan ini, ketujuh desa tersebut dapat lebih mandiri dan menjadi salah satu desa terbaik di Aceh Besar.

Dalam kesempatan sama, turut diresmikan Masjid Jamik Babussalam Lamteungoh. Hadir para Forkopimda Aceh Besar, ulama, para wakil rektor Unsyiah, para dekan fakultas, dan masyarakat umum. (Humas Unsyiah/fer

Read More